Revolusi yang Belum Selesai


Image result for hari kesaktian pancasila 2019
photo by: satuweb

Semalam mereka datang lagi.
Dari layar kaca mereka kembali gambarkan kisah.
Tentang bagaimana sebuah prinsip dipertahankan,
tentang bagaimana sebuah pengkhianatan mematikan.
Bagi sebagian orang, kedatangan mereka menjemukan.
Padahal hanya sekali setahun di tanggal yang sama.

Bagi separuh orang, kisah mereka pelajaran berharga:
bangsa mengingat jika sejarah buruk jangan terulang kembali.
Kelam;
seram;
mengundang geram.

Kisah mereka bukan dongeng.
Bukan karangan sastrawan angkatan lama.
Mereka abadi dalam sejarah bangsa.
Mereka terkenang di hati-hati yang mencintai pengabdian tulus.
Meski, sebagian meragukan keotentikan tayangan sejarah di panggung seni.
Percayalah, mereka sungguh menanggung derita atas nama profesi dan kebanggaan ideologi.

Bayangkan jika hidup di masa itu sebagai kerabat dan sanak keluarga.
Berapa banyak air mata tumpah menjadi saksi kebiadaban?
Seberapa dalam hati terluka mengingat kepergian yang dirampas paksa?
Bahkan sebagai saudara sebangsa,
1965 adalah duka berdarah, luka bernanah.

Selamat jalan pahlawan, tenanglah di Sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Kini, harta yang mereka wariskan dari pengorbanan besarnya masih dijaga.
Masih hendak berusaha dijalankan dengan sebaik-benarnya.

*

Betapa prinsip yang mereka pertahankan sungguh sulit.
Negara kini dalam situasi hampir pailit.
Menjadi musuh bangsa sendiri selalu berkali lipat menyedihkan,
menyusahkan daripada bertaktik mengusir bangsa penjajah.
Bagaimana tidak, yang terkira kawan ternyata lawan.
Yang terang-terangan melawan, menjarah seluruh milik pribadi
bahkan nyawa melayang seperti tak berharga.

Negeri tercinta tengah diuji.
Tragedi terhampar di depan mata.
Ujian bencana tak mampu dinyana.
Ujian sosial melulu jadi soal.
Ujian kemanusiaan berakhir memilukan.
Ujian keadilan masih dalam tuntutan.

Kesabaran harus tak terbatas di tengah situasi yang tak menentu.
Padahal, jika mengaku Pancasila hadir dan dihayati.
Semestinya bangsa ini bersuka bukan berduka.  
Bahwa segalanya berjalan sesuai harapan.
Sayang, yang keras teriak tegakkan demokrasi dan pancasila
justru menyimpang dan mengkhianati pengorbanan.*(Na/011019)


Ditulis dalam peringatan Penumpasan G30SPKI dan Hari Kesaktian Pancasila.

4 komentar

  1. Mantap, Mbak. Walau banyak yang meragukan keotentikannya, pengorbanan dan perjuangan para pahlawan tetap harus kita hargai dan patut kita teladani, ya ... 👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar sekali mbak. Terima kasih sudah membaca.

      Hapus