Kekhawatiranku

Bukan mati muda yang menggoyahkan keberanianku
Berpisah dengan kefanaan yang telah menjadi keluarga karib


Aku lebih takut nanti saat menyadari aku telah berpisah dengan ragaku sementara di sekitar hanya ada orangtuaku sampai aku benar-benar hilang ditelan bumi.


Aku terkadang cemas memikirkan kita yang akan berpisah sebelum aku pernah menggambarkan bahagia diwajahmu yang berkerut-kerut lalu nanti kita terpisah sejauh surga dan neraka. Tanpa kenal, lalu sialnya aku di neraka.


Aku kadang takut juga sedih jika nanti aku kembali kepadaNya, tapi tak kulihat kau yang selalu mencemaskan kami juga aku sejak berabad-abad lampau. Sialnya aku tak pernah lihat kau di bumi manusia juga di "bumi Tuhan"


Aku selalu takut mengira kelak aku pulang menghadap Tuhanku tapi yang kuhadapi adalah makhluk-makhluk tak berwajah yang lebij menyeramkan dari rupa-rupa setan di film paling horor yang pernah ada.


Aku selalu khawatir jika aku kembali ke muasalku dengan setitik harapan bahwa aku membawa kebaikan yang lekat di kulit-kulitku tapi ia malah luruh dan menguap habis. Aku tidak punya apa-apa.

Lalu apa?

0 komentar