Doriyaki: Jauh di Mata Dori di Hati


Pertama kali saya mengenal Andori Andriani adalah melalui Twitter. Saya tertarik menyimak cuitannya tentang Jepang, kehidupan dan perjuangannya bersekolah di negeri sakura. Lalu baru saja saya menamatkan buku karangannya berjudul "Doriyaki: Jauh di Mata Dori di Hati" yang diterbitkan Bukune. Membaca Doriyaki membuat saya mengenal sisi kehidupan Andori yang tidak ditampakkannya di media sosial.

Betapa di media sosial Andori tampil sebagai perempuan kuat, milenial ceria dan tampak tak pernah memiliki masalah besar. Di bukunya, Andori bercerita lebih detail lagi tentang kehidupannya. Mulai dari pengalaman masa kecilnya yang menyenangkan ketika tinggal di Jepang sampai perjuangannya mengejar mimpi ke Jepang setelah lama menetap kembali ke Indonesia.

Sebagian orang akan menilai mudah saja bagi Andori yang Ayahnya bekerja dan tinggal di Jepang untuk melanjutkan sekolah di Jepang. Namun, di Doriyaki, pembaca akan mengetahui bahwa perjuangan mengejar mimpi ke Jepang tidak mudah. Berliku dan penuh air mata.

Tentang bagaimana Andori tidak berhenti ketika tersandung kegagalan. Tentang bagaimana Andori mengupayakan berbagai cara untuk tetap mewujudkan impiannya setelah berulangkali mengecap pahit perjuangan. Cerita Andori ini, akan memotivasi para pengejar mimpi terutama yang juga bercita-cita ke Jepang.

Di balik keceriaan dan sikap tampak tak punya masalah, ada cerita kelam dan menguras air mata yang dirasakan Andori menyaksikan keluarga yang tidak harmonis. Sikap Andori untuk menghapus kesedihannya, berdamai dengan sakit hati dan dendam patut jadi inspirasi. Terutama bagi pembaca yang juga mengalami broken home. Bahwa anak-anak yang broken home tidak selamanya berakhir dalam kegagalan dan masa depan suram. Namun, bergantung pada pilihan untuk bangkit dan memilih menyongsong masa depan, mengejar mimpi.

Doriyaki mencontohkan bagaimana memuliakan orang tua meski awalnya sering tak sepaham. Bagaimana pada akhirnya seorang anak harus menjadi anak yang berbakti dan patuh kepada orang tua. Andori membagikan kisah tentang proses mendewasa setelah berbagai cobaan dalam hidupnya.

Bagi saya, buku Doriyaki cukup inspiratif di samping ia disetting juga sebagai buku yang menyajikan komedi segar melalui percakapan sehari-hari yang blak-blakan. Juga ilustrasi imut dan manis yang membumbui halaman-halaman buku. Desain buku juga terlihat keren. Setiap halaman memiliki desain tersendiri yang membuat pembaca semakin asyik berpaku pada buku.

Kekurangannya, karena Andori bukan berasal dari latar belakang penulis, kadang-kadang terdapat kalimat yang kurang asyik. Ada pula beberapa saltik/typo. Namun, tidak menganggu.

Membaca Doriyaki, membuat saya terharu atas perjuangan hidup Andori. Saya juga sempat menangis dan dibuat sedih ketika membahas tentang Ibunya yang harus berpulang di saat-saat terakhir Dori hampir mewujudkan mimpinya memakai toga di Jepang. Ada beberapa kalimat inspiratif pula yang tersirat dalam tulisan Dori yang dapat menjadi penyemangat bagi pembaca.*(Na/031019)

0 komentar