Tonton dan Tuliskan

21 November 2015
Jika dua pertemuan sebelumnya kelas NBS selalu diisi dengan kegiatan bermain sambil belajar dan menerima materi tentang menulis. Nah, pertemuan kali ini kelas NBS mengadakan nonton bareng. Antusiasme adik-adik sangat besar saat melihat LCD memproyeksikan gambar dari layar laptop.  Mereka bersorak gembira sambil berteriak menebak apa yang akan mereka tonton. Adapula yang request film yang akan diputar. Itu gambaran yang saya lihat dari adik-adik di kelas 4B dan 4C. Ya, hari itu saya mengisi di tiga kelas termasuk kelas 4A. Sayangnya, saya terlambat menyaksikan adik-adik kelas 4A menonton film. Sebab,  saat saya datang di jam yang sama setiap hari sabtu ternyata mereka telah selesai menonton dan itu amat mengejutkan. Kak Hikmah yang saat itu telah berada di kelas juga terlihat bingung karena ia pun baru datang beberapa menit sebelum kedatanganku. Ternyata Kak Ica, volunteer NBS senior telah memulai kelas pukul 09.30 seperti saat dia memulai di periode sebelumnya. Hal ini tentu menjadi evaluasi bagi tim kami yang biasa memulai kelas pukul 10.00 sejak awal kedatangan. Sepertinya butuh kepastian kapan tepatnya kelas masuk sehingga kegiatan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Hal yang tentu tidak pernah luput disetiap pertemuan adalah menulis. Sesuai nama kegiatannya, “Nulis Bareng Sobat”, maka tepat saat adik-adik selesai menonton mereka langsung diarahkan untuk menuliskannya. Supaya tidak terlalu bingung dan lama memikirkan apa saja yang akan mereka tulis, maka Kakak relawan memberikan pertanyaan yang mengarahkan pada kerangka karangan mereka. Bukannya menulis dengan lancar, mereka malah masih berpikir lama tentang tulisannya. Menjawab pertanyaan dan malah terlihat seperti menjawab soal ujian.
Sempat terjadi masalah saat film akan diputar kepada adik-adik kelas C. Sound systemnya tidak berfungsi dan suara hanya terdengar dari laptop saja. Butuh beberapa menit hingga akhirnya kami bisa bernapas lega saat kabel penghubung dibetulkan posisinya agar bisa menghantarkan suara. It’s Vivi invented. Sebelum menonton, mereka bersama-sama menyanyikan sebuah lagu anak-anak berjudul “Aku Bisa”. Sebuah lagu penyemangat dan penghibur yang diharapkan menjadi referensi lagu adik-adik selain lagu-lagu dewasa (tentang cinta-cinta) yang mungkin lebih banyak mereka ketahui. Ternyata mereka tidak menghafal lagunya, untung saja lagu tersebut berbentuk video yang menampilkan teks lagu sehingga mereka bisa mengikuti. Kehebohan pun terjadi saat ditengah-tengah lagu menampilkan gambar-gambar lucu yang menunjukkan makna lagu yakni tidak ada yang tidak mungkin selama mau berusaha dan tidak putus asa pasti bisa melakukannya.
        Adik-adik kelas A dan kelas C menonton film yang sama, “Digimon Frontier”. Sementara kelas B menonton film “Kekkaishi”. Hal yang membuat adik-adik kesulitan saat diminta menceritakan kembali isi film adalah menyebut nama pemerannya. Mereka mau menyebut semua nama pemeran yang ada di dalam film termasuk yang hanya disebut dalam percakapan. Beberapa adik pun salah saat menulis judul film dan itu sangat lucu. Ada beberapa adik yang malah menulis percakapan dalam film sebagai bekal menulisnya (katanya) nanti. Adik-adik terlihat terhibur saat film berakhir. Hanya saja mereka masih kurang antusias untuk menceritakannya kembali dalam bentuk tulisan. Bahkan, beberapa adik masih menanyai temannya perihal kejadian di film. Kekurangannya adalah mereka belum sepenuhnya fokus pada film yang ditontonnya dan mungkin mereka bingung memulai menulis adegan yang mana. Saat diberikan clue tentang adegan atau hal menarik barulah mereka seperti menemukan ide atau akhirnya tahu apa yang mereka harus tulis. Semangat menulis dari mengamati masih harus diasah, terutama kemampuan dalam mendeskripsikan sesuatu.***

@NN@ - My Sweetest Palace
Kelas dua pekanan menemani 3 kelas bocah
Dua kali publish karena terhapus

0 komentar