Tetap Melegenda Meski Tak Raih Emas


Demi mendukung atlet bulu tangkis Negara lain, saya rela menghabiskan kuota internet untuk streaming. Mau bagaimana? atlet Indonesia sudah tersingkir bahkan sebelum semifinal sih! Padahal, biasanya live score lewat Twitter saja itu sudah cukup jika pertandingannya tak ditayangkan TV nasional. Tapi untuk memastikan kemenangan atlet tunggal putra asal Malaysia, Lee Chong Wei, menghadapi Chen Long (China) langkah terbaik adalah nonton daring. Sebelumnya, saya telah melewatkan laga panas antara dua legenda bulu tangkis yang masih bertahan, Lee Chong Wei melawan Lin Dan. Untuk para penonton setia pertandingan bulutangkis tentu sudah sangat tak asing dengan pertarungan itu. Sama halnya dengan pertarungan antara Messi dengan Ronaldo atau Nadal dengan Federer. Maka kali itu saya tak boleh kelewatan lagi. 

Di babak pertama, keduanya masih saling mengejar poin. LCW sempat memimpin klasemen, namun akhirnya terkejar oleh CL hingga keadaan berbalik dengan kemenangan CL 21-18. Ada yang berbeda dari tiap kali saya melihat pertandingan LCW dibandingkan final kala itu. Wajah LCW terlihat amat khawatir dan sangat serius. Pikirku, mungkin itu caranya untuk fokus karena dia tengah berada di pertandingan penentu yang begitu penting. Belakangan saya baru tahu kalau itu adalah ekspresi kelelahan. Terlihat beberapa kali dia tersengal dan kurang santai. Meski begitu, dia tetap bermain cukup baik.

Berbeda dengan LCW, CL terkesan lebih santai. Beberapa kali dia tersenyum dan mengungkapkan kegembiraannya saat berhasil mengejar dan menyalip skor LCW di babak kedua hingga meninggalkan jarak yang cukup jauh, 6 poin. Sebelum tertinggal jauh, LCW sempat memimpin perolehan skor dengan perbedaan 2 poin, lalu setelahnya banyak melakukan kesalahan-kesalahan yang berbuah poin bagi CL. Pada saat itu saya sudah deg-degan sekali. Saya berharap bahwa LCW bisa bermain rubber dan memenangkan pertandingan. Nyatanya, sampai pada poin-poin krusial dia tak berhasil mengejar.

CL jatuh menangis sambil tertidur, sepertinya masih dalam keadaan tak percaya bahwa dia memenangkan pertandingan itu. Mengalahkan pebulutangkis nomor satu dunia di sebuah pertandingan penentu yang paling bergengsi di dunia. Dia berhasil mengubur impian lawannya untuk meraih satu saja emas dalam masa perjalanan karirnya yang panjang dan (apakah bisa dikatakan) cemerlang tanpa sebuah medali olimpiade? Bendera berwarna merah diangkat tinggi-tinggi oleh para pendukung yang berseragam warna senada. Sementara di sampingnya, sekelompok orang berseragam jingga tertunduk lesu dan berusaha saling menguatkan. Mereka mungkin tahu siapa yang lebih kecewa setelah kekalahan itu.

Tiga buah raket di lempar satu-satu pada tiap kelompok penonton yang hadir di Rio Centro. Seragam pertandingan yang melekat di badannya dibukanya lalu di lempar ke arah penonton lainnya. CL kemudian melambai ke arah WSX yang duduk di bangku teratas penonton. Keduanya segera terlibat dalam keharuan yang memperlihatkan kekuatan cinta sepasang kekasih. Beberapa netizen bilang amat terharu melihat kejadian itu. Tapi rasa-rasanya tidak ada keharuan yang timbul sedikit pun pada saya, selain rasa sedih yang menyesakkan dada.

Lee Chong Wei, Chen Long, Victor Axelsen

“Saya tidak mauja’ lihat selebrasinya. Bikin sakit hati dan sedihji’.” Tulis salah seorang teman lewat media sosial saat kami saling bercakap. Hal yang sama itulah yang saya juga rasakan, makanya saya segera memutuskan koneksi internet selepas selebrasi yang dilakukan CL. Saya rasanya tak sudi melihat kegembirannya di podium sementara di samping kanannya saya harus menahan duka melihat LCW.

Bertukar baju

Penyebab utamanya telah jelas, kelelahan setelah bermain tiga set melawan Lin Dan di Semifinal dan sebelum pertandingan final beberapa netizen pun telah mengkhawatirkan hal itu. Berangkat dari kekalahan LCW di Rio 2016, bagaimanapun gagalnya engkau meraih emas di olimpiade namun tak ada yang dapat menandingi banyaknya silver itu, penonton tahu bagaimana kualitas bermainmu. Kau adalah legenda yang pernah ada yang sulit ditaklukkan dan menyimpan memori bagi lawan-lawanmu dan tanpa perlu pembuktian emas pun pecinta bulu tangkis sedunia telah tahu siapa dirimu.***

0 komentar