Postingan yang Menggalaukan

img:dadotic.com

Tepat tengah malam. Hening. Tanpa ada suara apapun yang terdengar dari luar sana, kecuali suara jemariku yang menyentuh lembut keybord laptop. Malam ini cukup dingin sehabis hujan menyentuh tanah bahkan mengisi lubang-lubang besar di jalanan. Suasana yang sangat mendukung untuk tertidur pulas hingga pagi menjelang. Namun kedua mata ini masih kupaksa setia memantengi monitor laptop.

Baru saja menyelesaikan sebuah karya untuk salah satu event yang hadiahnya tidak besar. Aku senang menjadi partisipan yang berharap lahir sebagai pemenang. Aku tertarik mengikutinya, jadi kupaksa untuk menyelesaikannya secepat mungkin. Sejak beberapa pekan yang lalu ku mengetahuinya, namun baru ada waktu luang di saat detik-detik menjelang deadline. Hal buruk alias kebiasaan buruk yang sering terulang padaku. Masih kuingat sebuah pernyataan dari penyelenggara yang menolak karyaku karena telah lewat deadline yang ditetapkan. Bagaimana tidak sakit hati, aku hanya terlewat semenit saja karena jaringan internetku lalod (lambat loading). Dan hal itu terjadi lagi beberapa jam yang lalu! Entahlah, apakah karyaku diakui atau lagi-lagi tidak. Lagi, masalahnya sama, jaringan internet, kesulitan mengakses alamat email. Huh!

Lalu setelah mengirimnya. Aku menengok ke alamat yang ku tuju. Pihak penyelenggara. Cita-citaku yang baru saja pupus. Aku membuka situsnya dan kudapati beberapa postingan. Ada bagian-bagian dari beberapa postingan yang lantas membuatku menjadi galau. Ada gambar dari postingan itu yang menambah galauku. Ada yang kurang disana!!! Rasanya ingin teriak begitu.
Aku tak ingin menjelaskannya lebih dalam disini. Hal itu kuanggap sangat menyedihkan!

Lalu terbayang tentang...
Harapan-harapan itu... Pengorbanan itu... Mimpi Itu.. Semua kenangan tentang itu... Semua yang dahulu terbayang-bayang indah kini memudar perlahan menjadi sesuatu yang ketika diingat hanya akan mengundang kegalauan... Sungguh menyedihkan!

Aku tak ingin berandai-andai terlalu jauh ketika melihatnya, mengingatnya, memikirkannya..
Bahkan, sesegera mungkin, akan ku hapus dari ingatan... Kini aku menjalani hidupku yang baru... Mencoba hal yang baru setelah menguburnya.. Meski satu hal yang tak dapat ku pungkiri bahwa aku masih mendambanya... Ahh... sudahlah, mendamba terlalu lama dalam angan itu PHP..
Melahirkan kecewa yang tentu telah nyata adanya!
Selamat tinggal mimpi... telah kukubur kau sebagai impian yang berwujud lain..
Atau bahkan akan ku temukan impian yang sama di tempat yang berbeda.

*09/03/1434-02.00am @istana mimpiku

0 komentar