Sepertiga Kisah Penghujung Maret

Menguatkan dan melepaskan

Kami tahu bahwa dirimu tengah dirundung duka oleh sebab jatuhmu dari kursi kebesaran. Kau merasa didorong hingga jatuh. Sengaja dijebak bersama mereka dalam proses-proses yang telah direncanakan untuk siapa. Tahukah, bahwa diam-diam kami pun menyimpan sedih dalam dada ini. Tapi tak sanggup menampakkan agar kau tak semakin sedih. Bagiku, proses-proses birokrasi dan pemerintahan kerap mengandung unsur politik. Unsurnya bak tangan-tangan berlumpur yang menjamah baju putih yang telah menguning oleh noda dan waktu. Maka bersabarlah dan izinkan kami meneguhkan jiwamu dalam semangat agar tak lelah berjuang di jalan yang benar. 

Kami pun selalu mengingat bahwa kau tak hanya tinggal diam dan menunggu takdir baik menghampiri. Kau berjuang. Telah menggelontorkan banyak hal yang diakhir kisah malah ada yang menyebutnya sia-sia. Yakinlah bahwa Allah tengah mengajarkan kesabaran di ujung masa baktimu. Mungkin pula menyadarkan akan hal-hal yang meleset dari koridor-koridor kesucian. Mengingatkanmu bahwa ada orang-orang di sampingmu yang menunggu hari baik. Ia tengah membasuhmu dari lumpur-lumpur yang jika dibiarkan akan menenggelamkanmu dalam pekatnya. Bersabarlah!
*

Dia meminta agar diriku segera menemukan yang terbaik selamanya. Aku membalas bahwa tentu saja. Itu bukan hanya inginnya, tapi pula hal terbesar yang sangat ingin kuwujudkan secepatnya. Efek berita itu sungguh laksana tornado ya! Memutar segala yang ada dalam kotak hingga pusing bergelimpangan. Seakan ia mengubah alur kebahagiaan, bahkan hidup bisa berakhir karenanya. Duh, sepertinya keyakinan butuh dipertebal dan prasangka harus segera dileburkan.
*

Tak ada lagi kabar berita. Mungkin mereka menyerah sebab mengira aku menyerah. Mungkinkah diriku sungguh telah menyerah setelah memperjuangkannya? Orang-orang berebut dan tak berhasil mendapatkannya lalu kecewa. Aku mendapatkannya, tapi malah seakan mencampakkannya. Prasangka sungguh telah meracuni otak hingga bebal terhadapnya. Mereka jadi terlihat seperti penjahat. Mendekat berarti kan dilukai.  Padahal mereka telah menyambut dengan senyum. Tapi entah, jiwaku selalu merasa tengah terancam.
*

Apa kabar dikau? Tak perlu membahas jarak yang sepertinya masih bersetia merentangi kita. Lalu rindu yang tak ubahnya dedemit, selalu menghantui jiwa hingga takut sepanjang waktu. Jujur saja, diriku kian dilanda rasa bingung. Tentang kita yang bukan siapanya siapa tetapi masih menyimpan harapan apa-apa. Mungkin bukan kita. Aku, saja. Sebab aku tak sanggup menerka-nerka isi hatimu saat ini. Bertemu banyak paras cantik dan wanita anggun nan sholihah pastilah membuka pikiranmu, baiknya memilih yang mana. Itu urusanmu sih! Sebenarnya aku punya banyak pertanyaan yang ingin kuajukan. Salah satunya tentangku menurutmu. Tentang rekaman-rekaman mimpi yang selalu saja berlebihan tiap kali kuyakin bahwa sudah berhasil melupakanmu. Selalu begitu. Dikira lupa tapi malah datang mengingatkan lewat sikap-sikap romantis yang seperti nyata dan masuk akal, atau kejadian berulang dengan setingan ala alam mimpi yang bikin makin sulit muvon. Duh kamu, andai kubisa menebak benar. Pasti hadiahnya menarik. Apakah mimpi adalah sinyal dari firasat itu?
*

Kau telah melampaui batas perjanjian kita. Sejenak kupilih diam. Melihat bagaimana kau mau beritikad. Percuma! Sepertinya, aku hanya melepas waktu berlalu dan kecewaku bahwa tak ada tetanda atas itikadmu. Kau memilih diam tapi meninggalkan jejak-jejak di sana sini yang kulihat dan kuketahui. Apa susahnya menjawab? Toh, diriku tak sedikit pun memaksa. Lagipula, ada hakku diatas semua itu. Jadi, sah-sah saja mempertanyakannya. Ah~ sekali lagi kau membuatku kecewa dan membiarkanku membandingkanmu dengan orang lain. Kuharap kau segera menepati janjimu setelah menjejakkan ketidakpercayaan lagi terhadapmu!
*

April-Mei-Juni akan jadi bulan-bulan sibuk. Begitu pikirku. Ada banyak program, ada banyak proyek. Kuingatkan diriku bahwa semua itu adalah amanah yang semoga bisa kutunaikan dengan baik. Ada orang-orang yang berharap dibaliknya. Maka semoga ku tak mengecewakannya. Jikapun kecewa, semoga saja buka kecewa dengan lubang besar yang menganga dan sulit sembuh. Goresan tak mengapa, biar jadi pelajaran, tapi jangan sampai diniatkan begitu. 
*

Maret penuh dengan kabar dan berita yang mengejutkan, termasuk tentang salah satu planning yang kumasukkan dalam list mimpiku. Harapanku adalah semoga segera ada keputusan pasti dan berita baik. 😌😌😌

Gambar: redyoungmom

@NN@- @My Sweetest Palace
0304216351 – Menguapkan prasangka di 
Sepanjang Perjalanan Maret

0 komentar