3 Alasan Saya Pantas Mendapat Pasangan Hidup yang Baik
Menginjak
usia dua puluhan topik obrolan perempuan-perempuan berkembang tidak lagi
sebatas kekaguman pada lawan jenis baik
teman maupun idola terkenal. Pembicaraan meningkat ke topik tentang keinginan
memiliki pasangan hidup yang akan mendampingi sepanjang hayat. Di tingkat ini,
saya dan teman-teman sering mengobrolkan tentang sosok pendamping hidup idaman.
Tentu saja, sosok pria idealis masing-masing orang berbeda bergantung pada
selera yang dimiliki. Hal terpenting bagi kami para perempuan adalah menemukan
lelaki yang bisa memberi kebahagiaan yang tidak hanya sebatas dunia, tapi juga
sampai ke akhirat. Keinginan ini membuat saya jadi sering menghadiri kajian
pra-nikah dan pernikahan di kota yang saya diami. Tujuannya tentu saja mendapat
pencerahan secerah-cerahnya dari ahli agama yang terkenal.
Ada hal aneh
yang membuat saya heran dari perempuan yang menginginkan memiliki pendamping
yang soleh plus-plus. Ketika impian itu terwujud dengan datangnya lelaki
idealis yang soleh plus-plus untuk mengkhitbah. Para perempuan itu menjadi
bingung di samping kebahagiaan yang tersembunyi. Mereka tiba-tiba merasa rendah
diri dan berprasangka bahwa tak layak menjadi pendamping lelaki soleh plus-plus
itu. Namun juga mempertimbangkan jika yang datang melamar adalah lelaki dengan
kesolehan di bawah standar yang ditetapkan. Perkara ini dialami oleh beberapa
perempuan di sekitar saya, termasuk teman saya yang membuat saya bingung juga
harus menjawab apa saat mereka meminta saran.
Kriteria
pendamping dan alasan kepantasan adalah sepenuhnya masalah pribadi yang
melibatkan pembauran perasaan dan logika. Sebab bagaimana pun seseorang memberi
saran dan nasehat kalau merasa bisa menumbuhkan dan membangun cinta ideal
bersama, pasti maju juga. Sebaliknya, membahas
tentang kepantasan dipilih oleh lelaki rasanya seperti ‘menjual diri’. Jika
jualan saya baik, kali saja suatu waktu tanpa sengaja seorang lelaki ideal
tanpa sengaja membaca tulisan ini dan tertarik. Wah kepedean banget ya. Tapi
saya hanya akan membahas yang secara umum saja bagi saya pribadi mengapa pantas
memiliki pendamping hidup yang baik.
Berusaha menumbuhkan kebaikan
Visioner
dalam membangun rumah tangga sampai ke surga
Saya yakin
semua orang menginginkan surga, tapi tidak banyak yang benar-benar memiliki
visi membangun rumah tangga sampai ke surga. Sebagai bukti adalah banyak rumah
yang tidak pernah lepas dari pertengkaran, hubungan yang ternodai oleh
pengkhianatan, dan keadaan yang lebih parah yang menyiksa batin dan fisik. Nah, untuk mewujudkan visi ini tentu saya harus menuntaskan misi mendapatkan pendamping yang baik.
Relawan anak
Poin ini
adalah yang paling realistis, tidak seabstrak dua poin sebelumnya. Sebagai
seorang perempuan yang menyadari punya potensi sebagai calon ibu, menjadi
relawan anak sangat membantu untuk mengerti bagaimana cara mengurusi anak-anak.
Sebagai relawan anak di sebuah komunitas, saya banyak belajar ilmu parenting
dan proses memahami tumbuh kembang anak yang dipengaruhi oleh lingkungan
sosial. Saya juga dibelajarkan untuk memperlakukan anak-anak dengan baik dan
benar. Didampingi lelaki baik kelak tentu turut membantu saya mencetak generasi terbaik juga.
Itu saja
sih, saya sengaja tidak membuatnya lebih kontekstual biar kamu (calon
pendamping idaman saya) *kode* jadi penasaran. Hahaha. Lagipula, saya tidak pernah
benar-benar pandai ‘menjual diri' sih. Wkwk
#7DaysKF
1 komentar
Halahh, ternyata obrolan perempuan 20an topiknya emang udah gitu kali, ya? hahaha.. ^_^
BalasHapus