5 Alasan Mengapa Banyak Orang Makassar ke Kampung Inggris Pare?
Saat berada di kampung Inggris Pare saya kerap ditanya, “kok banyak sekali sih orang-orang Makassar yang berkeliaran di sini (Pare)?” Jika sudah ditanya demikian saya hanya senyumin aja sambil mikir iya ya kenapa?
1. Sebenarnya Bukan Makassar saja tapi Sulawesi
Selatan
Saya sudah dua kali ke Pare, sebuah wilayah di
Kabupaten Kediri yang akrab disebut Kampung Inggris sebab di sana ada lebih
dari 1000 (iya 1000an lebih dari hasil pendataan) lembaga kursus bahasa asing
yang didominasi oleh bahasa Inggris. Selama kunjungan itu pula saya menerima
pertanyaan yang sama tentu dari orang berbeda. Saat pertama kali ke Pare pada
tahun 2013, saya sendiri merasa terkejut mendapati banyak sekali percakapan sambil
lalu entah ketika saya hanya lewat di jalan sambil bersepeda lalu mendengar
sekelompok orang dengan dialek bugis makassar maupun ketika makan di warung.
Kekagetan saya biasanya ditunjukkan dengan secara refleks memandang orang-orang
tersebut dengan tatapan ‘wow’. Lama kelamaan saya jadi dibuat terbiasa dengan
perjumpaan itu menyadari bahwa semua kelas yang saya ambil di lembaga kursus
berbeda pasti ada saja teman sekelas yang mengaku dari Makassar. Sebenarnya
mereka tidak semua berasal dari Kota Makassar tapi dari berbagai kabupaten di
Sulawesi Selatan, hanya saja orang-orang di Pare sering menyamaratakannya sebagai
Makassar.
Begitu banyaknya pemuda Makassar yang belajar di
Pare, bahkan sampai mengalahkan antusiasme penduduk asli. Orang-orang
Pare asli sampai memuji kesungguhan ini loh. Suatu waktu saya makan di sebuah
warung sate di Pare, demi memecah keheningan Tukang sate mengajak saya ngobrol
dan hal pertama yang dia tanyakan adalah asal daerah saya. Begitu saya menyebut
Makassar, dia langsung menanggapi, “di sini itu hampir 70 persen yang datang
belajar itu orang Makassar.” Saya terkejut karena pak tukang sate mengetahui statistiknya. Saya
pikir bisa dijadikan referensi ternyata itu hitungan-hitungan kasar dan
bukan hasil hitung statistik terpercaya.
Di lain waktu, orang yang makan semeja dengan saya kala itu adalah satu keluarga yang mengajak saya ngobrol dan memuji begitu banyak orang Makassar di Pare yang seharusnya bisa jadi peluang membuka kursusan sejenis di Makassar. Si bapak membandingkan kondisi anaknya yang emoh banget buat kursus Inggris padahal dekat dari rumahnya. Bahkan pernah tuh, ada program gratis kursus untuk yang domisili Pare asli demi menggenjot semangat anak mudanya belajar Inggris. Saking tingginya antusiasme belajar orang Makassar, saya sering pula menjumpai tutor-tutor dari Makassar yang direkrut karena kapabilitasnya, selain itu banyak juga loh kursusan dan lembaga privat yang pendiri dan pengajarnya orang Makassar asli. Mau menyebutkan tapi nanti dikira ngiklan lagi (sebut saja English Studio).
Di lain waktu, orang yang makan semeja dengan saya kala itu adalah satu keluarga yang mengajak saya ngobrol dan memuji begitu banyak orang Makassar di Pare yang seharusnya bisa jadi peluang membuka kursusan sejenis di Makassar. Si bapak membandingkan kondisi anaknya yang emoh banget buat kursus Inggris padahal dekat dari rumahnya. Bahkan pernah tuh, ada program gratis kursus untuk yang domisili Pare asli demi menggenjot semangat anak mudanya belajar Inggris. Saking tingginya antusiasme belajar orang Makassar, saya sering pula menjumpai tutor-tutor dari Makassar yang direkrut karena kapabilitasnya, selain itu banyak juga loh kursusan dan lembaga privat yang pendiri dan pengajarnya orang Makassar asli. Mau menyebutkan tapi nanti dikira ngiklan lagi (sebut saja English Studio).
3. Mau bisa cepat ngomong Inggris? Ke Pare
aja!
Saking banyaknya pebelajar Makassar, asrama
Sulawesi atau biasa dikenal dengan ASSET (Association of Sulawesi Students) itu
sampai didirikan di sana. Bukan hanya satu asrama putra putri melainkan
masing-masing dua. Jika ada orang Sulawesi yang ingin berkunjung ke Pare tanpa
sanak kerabat lalu belum tahu menemukan tempat tinggal dan kursusan, maka ASSET
ini yang memfasilitasinya. Orang-orang baru bisa datang kapan saja, ada banyak
kamar untuk menumpang gratis selama tiga malam dan bisa pula untuk menyewa
kamar. Saat berada di kamp ASSET, saya kira akan berjumpa dengan pelajar
se-Sulawesi, nyatanya hampir semua penghuni berasal dari Sulawesi Selatan juga. Rada berasa di kampung halaman jadinya.
Dari hasil beberapa kali berjumpa dengan orang sesama
Sulawesi selatan terkhusus lagi Makassarian (orang Makassar) yang saya tanyai, saya menyimpulkan
kalau di Sulawesi selatan Kampung Inggris Pare memang sudah terkenal dari mulut
ke telinga sebagai tempat yang efektif untuk belajar bahasa Inggris yang murah, intensif, dan ada sertifikatnya. Mau bisa cepat ngomong Inggris? Ke Pare aja!
Kurang lebih begitu tuh pemahaman orang-orang, gambarannya kalau sudah dari
Pare pasti pulangnya sudah jago ngomong Inggris. Speak English please!
4. Butuh Sertifikat Bahasa
Banyak Makassarian jika saya kenalan dan bertanya tempat
kursus mereka jawabannya mainstream
dengan menyebut tempat kursusan yang populer dengan belajar TOEFL dan IELTSnya.
Sebab memang banyak sekali freshgraduate
yang ke Pare untuk kejar nilai TOEFL dan IELTS. Tujuannya sih kebanyakan buat
melengkapi aplikasi beasiswa dan ada juga yang buat persiapan melamar kerja ke
perusahaan terkenal.
Perempuan mana yang mau menolak lelaki dengan IELTS 7?**ini anekdot rayuan yang ngehits dikalangan pejuang beasiswa zaman saya di Pare
5. Liburan
Hati-hati: Kadang-kadang liburan dengan lari dari kenyataan hidup itu beda-beda tipis.Besar kemungkinan yang saya tulis ini tidak hanya berlaku sebagai alasan utama Makassarian datang ke Pare, bahkan bisa pula menjadi alasan orang-orang non-Makassarian. Saya merangkumnya berdasarkan hasil interviu dengan teman-teman atau kenalan Makassarian saya di Pare secara tidak resmi. Jadi bila mungkin ada alasan yang lebih logis setelah melakukan penelitian, wah itu lebih baik lagi.***
Gambar: National geographic Indonesia
**Diperbaharui kembali pada 21 Mei 2017**
0 komentar