Ahh, Kasihan???

Adakalanya seseorang tidak bisa menolak sebuah keadaan dan dengan berat hati harus menjalaninya sebagai sebuah keharusan. Berada di tempat yang asing dan tinggal seatap dengan orang-orang yang baru saja dikenal. Sebuah pengalaman baru yang mungkin bisa dirancang untuk menjadi mengesankan. Adalah sebuah hal yang tidak mengkhawatirkan bila dikumpulkan di tengah orang-orang yang benar-benar belum saling mengenal satu sama lainnya. Sebab tanpa prasangka seseorang bisa membaur dengan mudah karena tidak ada yang 'berkomplot' dan 'mengotak'. Keadaan yang kualami bukanlah masalah berada di tengah orang-orang yang mengotak, toh mereka juga dengan  mudahnya membaur dalam lingkaran sosial ini. 


Setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. Saling memahami adalah kunci atas semuanya. Yang menjadi point adalah ketika seseorang dengan karakter anti-sosial harus dipaksa untuk masuk ke dalam kondisi yang bertentangan dengannya. Mungkin saja akan timbul sebuah stigma dimana keadaan sebenarnya tidak dimengerti orang lain. Rasa individualis itu tetap saja mengembang di tengah orang-orang supel dan sangat senang dengan kondisi yang seharusnya memang disambut dengan senang hati. 'Individualisme' itu tetap saja melekat di tengah frekuensi ngumpul-ngumpul semakin tinggi. Malah, perasaan terpojok itu muncul semakin jelas menyadarkan diri bahwa saya berbeda. 

Saya tidak pernah senang dengan kondisi demikian. Tetapi harus bagaimana? Karakter adalah perilaku yang menetap dalam diri seseorang. Berkembang seiring pertumbuhan diri karena pengaruh lingkungan yang akhirnya mendarah daging. Karakter dapat di ubah, namun tidak semudah yang direncanakan. Saya selalu berharap bahwa setiap pengalaman yang membawa saya berada ditengah kondisi sosial mampu meluluhkan sikap anti-sosial itu perlahan demi perlahan. Berubah! Saya tidak ingin dan tidak perlu menyadarinya, sebab karakter itu di nilai oleh orang dengan bergaul. Entah dengan bagaimana paradigma mereka. Tetapi saya yang anti-sosial, seperti apa mereka menilai saya? Allah lah yang lebih tahu setiap karakter hamba-Nya. Saya percaya bahwa suatu saat nanti saya pun bisa dengan mudah membaur seperti bagaimana tujuan saya memasuki beberapa organisasi.

Sinjai, 24 Aug 2014
Rumah Merah Tua Krakatau

0 komentar