Butuh Batas!


Mereka bilang begini. Mereka bilang begitu!
Terserahlah! Penilaian sikap memang dengan leluasanya dapat dilakukan semua orang. Mungkin baru yang nampak belum tahu tentang sesuatu yang tersembunyi dibaliknya.

Jika mereka berpikir demikian tentang saya, ada benarnya. Sebab itulah yang tampak dari perilaku saya di hadapan mereka.  Kalau mereka menyebut saya pendiam, ada benarnya sebab dihadapan 'mereka' tentu saya tidak perlu banyak bersuara. Toh, tidak ada yang butuh untuk dikomentari. Padahal, saya sedang berusaha untuk lebih kalem lagi dari sikap saya saat ini. Rusuh.
Saya memang tidak pernah bisa bergaul dan membaur baik seperti yang mereka lakukan dengan lawan jenis. Mungkin pengaruh masa lalu yang buruk. Hampir setiap hari beradu otot. Padahal sudah jelas, lelaki lebih kuat. Mereka menyebalkan!

Belum lagi masalah syariat. Bukankah hubungan pertemanan lelaki dan perempuan itu sangat jelas diatur? No khalwat, no ikhtilath?! Meskipun kondisi saat ini sangat tidak bisa dihindari, setidaknya masih ada pilihan untuk menguranginya. Jadi, sikap saya selama ini adalah bentuk untuk bisa tetap menjaga diri. Meskipun mereka tidak berbuat macam-macam. Tetapi bercanda berlebihan, berlama-lama berduaan, saling tatap-menatap, bukankah itu pelanggaran syariat? Agak susah sih membuat mereka mengerti, sebab mereka menganggap hal demikian adalah biasa saja. Lebay! Bahkan mereka mencari cara untuk membuka tabir dibaliknya. Heeeh?? -_-

Kondisi saat ini, saya selalu berharap dan berdoa semoga Allah melindungi saya dari segala bentuk kemaksiatan. Berharap bahwa Allah menolong saya untuk tetap istiqamah dengan apa yang sudah saya ketahui dan memperdalam ilmu dari yang masih banyak belum diperoleh. Sebab hati tak pernah ada yang tahu, bisa berubah sangat cepat tanpa disadari. Semoga mereka memahaminya.

Images: madwomanwithlaptop

Intermezzo Rabu dini hari.
@NNA @My Sweetest Palace
12129032014 

0 komentar