Justifikasi, Saya suka tapi tidak senang!
Tentang sebuah justifikasi. Penilaian oleh orang lain dalam
hal ini terhadap diri orang yang berbeda dalam suatu lingkungan sosial. Jujur
saja, saya tidak senang dijustifikasi oleh orang lain. Sebab terkadang, saya
merasa bahwa hal itu sangat jauh meleset dari apa yang sebenarnya saya
maksudkan untuk dilakukan. Tapi anehnya, saya malah senang menjustifikasi orang
lain. Ya, setelah sekali dua kali berkomunikasi, bertemu, dan terlibat dalam
hubungan sosial. Maka setelah itu, akan timbul suatu penilaian tersendiri dari
saya terhadap seseorang itu. Penilaian itu tidak saya publikasi. Saya tidak
mengantar sebuah penilaian subjektif saya kepada seseorang itu sehingga
orang-orang terpengaruh dengan kesan yang saya timbulkan terhadap seseorang
itu. Sedikit-sedikit pasti akan menimbulkan sebuah pengaruh penilaian yang sama
terhadap seseorang yang saya justifikasi dari orang lain pula. Mungkin saat dia
berkomunikasi, terlibat lebih jauh dalam sebuah kegiatan sosial, orang yang
pernah mendengar justifikasi saya terhadap seseorang itu pasti perlahan mulai
terpengaruh, berpikir ke arah yang sama saat secara tidak sengaja dia menangkap
sinyal-sinyal yang demikian. Sebuah justifikasi subjektif yang berimbas pada
justifikasi majemuk. Sesungguhnya, hal itu yang saya hindari, korban
justifikasi!
Sebuah justifikasi.
Hal itu membantu saya dalam berkomunikasi lebih lanjut dengan seseorang,
membantu saya bersikap saat terlibat dalam hubungan sosial lebih lanjut. Terkadang, sebuah justifikasi juga membuat
seseorang menjadi buruk ketika citra itu benar-benar sudah dilekatkan terhadap
dirinya sehingga akan menjadi sulit mengubahnya meskipun dia melakukan hal yang
positif. Padahal mungkin, sebuah sikap yang terekam sebagai karakternya
hanyalah sebuah sikap yang dipengaruhi
oleh keadaan yang tidak dikehendaki sehingga memaksanya untuk bersikap demikian
karena sudah tidak tahu harus bagaimana.
Sebuah justifikasi. Bagi saya, hal itu menjadi cerminan diri
seseorang sementara waktu sebelum dia meyakinkan saya terhadap karakter
sebenarnya. Itu menjadikan saya bersikap terhadap seseorang itu. Menjadikan
saya agak sensitif, berhati-hati, dan waspada terhadap orang itu. Tidak jarang,
sebuah justifikasi orang lain juga ikut mempengaruhi pandangan saya ketika
bukan hanya satu orang yang mendapat kesan yang sama. Justifikasi, saya suka
menjustifikasi, sebagai referensi dan pengambilan sikap terhadap seseorang itu.
Tetapi, saya sangat tidak senang dijustifikasi. Terkesan tidak adil? Sila
menjadi menjustifikasi saya, tetapi jangan sampai saya tahu dan jangan coba
mengumbar! Bisa saja Anda malah mendapat kesan yang jauh berbeda.
@NNa_ @My Sweetest Palace 9225114
0 komentar