Pertemuan Teman Media Sosial Impian
Day 4: Pada era sekarang ini, kenalan tanpa
bertemu bukanlah hal sulit. Mungkin kamu
memiliki teman dunia maya yang
ingin kamu temui. Jika punya, ceritakanlah kenapa kamu ingin bertemu langsung
dengannnya. Jika tidak punya, orang macam apa yang ingin kamu jadikan sahabat
di dunia mayamu?
Media sosial
adalah dalang dibalik terjadinya percintaan dua warga Negara yang belum pernah
bertemu, yang tak jarang berakhir di pelaminan. Merupakan akibat dari
pertemanan banyak orang-orang yang sehobi dan seminat. Serta sebab berterima
kasihnya pengguna-pengguna yang dipertemukan dengan orang yang mampu memotivasi
dan mengisnpirasi sehingga putus asa bukan jalan terakhir yang perlu ditempuh.
Saya termasuk dua golongan yang saya sebutkan terakhir.
Jika diberi
peluang bertemu dengan teman dunia maya, saya memilih untuk bertemu dengan
teman-teman lintas Negara yang bergabung dalam kelompok introvert. Jauh sebelum
saya mengidentifikasi diri sebagai seorang introvert, saya kerap merasa aneh
dan berbeda dengan teman-teman saya lainnya. Saya mengeluhkan sifat-sifat
tertentu yang muncul di saat yang saya rasa tidak tepat. Saya iri dengan
orang-orang supel yang pandai sekali menarik perhatian orang lain ke dalam
lingkarannya tanpa perlu merasa canggung dan malu. Pokoknya saya suka cemburu
dengan orang-orang ekstrovert. Sampai saya menemukan artikel berbahasa Inggris
yang terhubung dari Youtube yang kemudian membawa saya bergabung ke sebuah grup
Facebook global.
Bulan-bulan
awal saya bergabung, tidak pernah saya melewatkan mengomentari pos teman-teman
dari Negara berbeda. Pos mereka lebih terdengar seperti curhatan dan protes
karena dibanding-bandingkan dengan orang-orang ekstrovert. Kolom komentar akan
dipenuhi dengan pembelaan, dukungan, dan motivasi yang menguatkan. Sering saya
mendapat feedback dari komentar berupa dukungan dan fakta yang menguatkan hati.
Dari
curhatan mereka saya menyadari, kalau saya tidak sendiri di dunia ini.
Orang-orang yang sering menyebut saya aneh adalah orang-orang yang tidak
mengerti tentang adanya perbedaan karakter yang besar antara Si introvert dan
ekstrovert yang tidak bisa dipaksa untuk dilebur menjadi karakter adopsi.
Bahkan dari tulisan cuhatan mereka saya melihat bahwa masih ada orang yang jauh
lebih “mengisolasi diri” dibanding saya. Pastinya bakal seru saat saya bisa
ketemu langsung dengan mereka yang cerewet dan gokil banget di dunia maya, tapi di dunia
nyata mungkin bungkam seribu kata.
Saya juga
ingin sekali bertemu dengan Dewi N. Aisyah. Di dunia pemburu beasiswa, dia ini
terkenal banget. Bagi saya dia ini sudah pantas jadi role model deh. Lulus cum
laude dalam 3,5 tahun dari UI, berprestasi, solehah, punya banyak karya ilmiah,
anak rohis, penulis buku, telah menikah dengan lelaki soleh, punya anak
solehah, ilmu parentingnya keren, penerima beasiswa S3 presidential di UCL,
master di ICL, muslimah istiqomah berjilbab lebar, asisten dosen muslimah pertama di UK, dan
peneliti. Aduh, kurang apa lagi dia sebagai sosok muslimah idaman masa kini?
Yang kuliah keluar negeri banyak, yang berprestasi banyak, tapi yang kemuslimahannya seperti di amah masih dikit banget. Tahu banget sih? Iya kan saya pemantau TL dia banget. Jujur saja, dia salah satu moodboster saya saat lagi down buat meraih cita-cita. Tulisan-tulisan dia sangat menginspirasi. Senang bangetlah pokoknya jika suatu hari bisa bertemu dia. Mau mencuri ilmunya banyak-banyak. Semoga dipertemukan dalam keadaan yang tetap istiqamah.
*Tulisan ini diikutkan dalam Tantangan 7 Hari Menulis Basabasi Store
0 komentar