Jogging, Menyesap udara segar Kota Sinjai

Setiap hari kami bangun jam 5 (especially our roommate).  Di hari kerja, kamar mandi pasti sudah terpakai selepas adzan subuh dan menunaikan sholat. Ini yang selalu saya rindukan dan jarang bisa terjadi di rumah. Benar-benar bangun subuh hari  langsung mandi. Rasanya segar sekali. Setengah tujuh telah prepare ke sekolah tinggal menunggu sarapan pagi yang piket. Tentu keadaannya beda lagi dengan si lelaki yang dibangunkan jam enam saja amat susah. Mata sudah melek, pindah tidur di sofa dengan sarung menyelimuti tubuh bak orang amat kedinginan. Jangan ditanya kalau hari senin tiba. Mereka selalu saja telat datang.  Beda lagi dengan weekend. Bangun sesubuh haripun, selepas sholat biasanya tertidur. Nah, jogging pertama, saya tidak sempat mengikutinya sebab tertidur selepas subuh dan ketinggalan jogging bersama beberapa teman. Maka rencana  jogging selanjutnya saya tak boleh ketinggalan. Selepas subuh, saya memaksa mata ini tidak terlelap lagi. Ahad itu mungkin akumulasi dari tidur yang tertahankan  karena harus terus bekerja?  Kami jalan berempat (roommate) ditambah seorang siswa yang rumahnya tidak jauh dari posko. Nah, dialah pemandu kami.  Melintasi jalan Krakatau menuju Bawakaraeng menembus jalur dua dan memotong ke jalur pintas. Ah, saya memang tak pernah bisa langsung menghafal jalan dan namanya. Kota Sinjai subuh hari amat sepi. Satu dua kendaraan melaju mulus tanpa hambatan. Nikmatnya udara segar amat terasa. Inilah yang selalu dicari ketika melintas dijejalan subuh hari. Makassar, entah masih adakah udara sesegar ini disana subuh hari saja? Hmm, subuh hari di Makassar sudah mulai ramai dengan kendaraan. Mungkin hampir sama dengan siang di Sinjai.

Kami menembus ke jalan Persatuan raya. Sengaja ingin ke Lapnas sebab katanya lapnas juga salah satu tempat favorit untuk jogging di Sinjai Utara. Ternyata betul, setiba disana, kami menjumpai banyak orang dengan beragam aktivitas. Ada segolongan orangtua yang membuka sandalnya menjejakkan kaki diatas batu kali yang disemen membentuk jalan. Layaknya memakai sandal rematik atau salah satu bentuk pengobatan katanya. Saya mencobanya, namun tidak cukup semenit saya mengalihkan kaki kembali keluar dari jalan yang mirip setapa tersebut. Ada juga sekelompok orang yang sedang latihan bela diri, senam, sekelompok kawula muda layaknya kami yang sekadar datang bareng temannya.
 
Kami memanfaatkan sudut-sudut khas lapnas dengan mengabadikan gaya. Kapan lagi gitu ke lapnas Sinjai? heheh… Bahkan sampau taman bermain anak-anak pun jadi incaran. Menunggu anak-anak kecil yang tengah bermain pergi lalu mengambil alih permainan mereka. *licik* Mungkin adik-adik kecil itu merasa tengah diperhatikan saat bermain lalu mereka saling mengajak pergi dan bermain di sekitar tugu. Akhirnya, saat yang ditunggu terjadi.  Kami berfoto saat sedang diatas jungkat jungkit, seluncuran *tapi yang ini tidak seru sebab seluncurannya berukuran pendek* dan taman yang indah sekali dengan jejalan setapak batu kali kecil yang meliuk dan pohon-pohon berbunga merah  yang berukuran sedang. Puas berfoto dan mengelilingi lapnas akhirnya kami berjalan lagi melewati SMKN 1 Sinjai Utara, katanya jalanan tersebut tembus ke Smansa.  Sepanjang jalan terus diisi dengan cerita-cerita pengalaman dan lainnya. Sampai setiba di posko, waktu telah menunjukkan pukul 8. Ternyata perjalanan tidak terlalu panjang, tapi rasanya betis tiba-tiba nyut-nyut, badan kemudian sakit sampai sepekan berikutnya. Amat kelihatan bahwa telah lama saya tidak berolahraga lagi.

Dok. pribadi At Lapnas

Pekan bakda jogging lapnas, kami roommate memutuskan jogging lagi entah apa nama tempatnya tapi melewati patung kuda (lambang sinjai) dan bekas kolam yang sebenarnya indah bila kembali ditata. Kali ini no selfie L.  Jadi k=benar-benar jogging murni, iya jogging tidak seperti yang lalu sepanjang perjalanan hanya jalan. Kali ini juga kami berlari-lari kecil hingga tembus ke terminal dan masjid an-nur. Rencananya ingin membeli es krim namun penjualnya belum datang. Akan selalu seru meski sepanjang saya menulisnya terbaca biasa saja. Yang seru itu capeknya. ^O^  Kecapaian mengitari kota Sinjai yang terasa sempit dan sepi. Saya selalu mengenang saat-saat jogging ini. Berharap suatu hari bisa kembali jogging mengelilingi kota Sinjai J

@Sinjai -- September-Oktober 2014

0 komentar