MEMORIES OF MALINO


Malino, 18 Juni 2010

Pada pukul 07.00 am seluruh siswa yang tergabung dalam Asosiasi Exact One (AXEPA) yang turut serta ikut dalam acara liburan dan rekreasi itu diharapkan telah berkumpul di depan sekolah SMA neg 10 Makassar. Yah, acara untuk liburan dan rekreasi ke Malino, acara ini memang sudah direncanakan bebErapa waktu sebelumnya. Dengan modal dana kelas yang telah dikumpulkan oleh para siswa selama duduk dibangku kelas 2 SMA. Bahkan acara ini telah terjadwal sesuai rencana,,, tapi dasar Indonesia adalah jam karet yah jadinya kita tidak berangkat sesuai jadwal yang telah direncanakan. Ngarettt… again. Nunggu bisnya lama banget datangnya.

At 10.00 am kami pun berangkat dengan bis yang telah dipesan didampingi oleh dua orang guru wali kelasku ibu Ummiha dan guru olahragaku Pak Mahdi. Awalnya guru yang akan ikut ada lima orang tapi entah mungkin sedang berhalangan artau apalh yang pergi cuma dua orang guru saja. Anak AXEPA yang ikut berekreasi tidak semuanya juga yang berangkat. Kami berangkat hanya 29 orang, yang lain ada acara keluarga sebagian pula ada yang sedang tour ke kampung halamannnya tercinta. ^_^v

Hooaaahhhhh….. capek banget duduk selama kurang lebih 2 jam di atas bis. Mana jalannya bekelok-kelok gitu lagi, bikin mual dan perut melilit saja. Tapi gak nyesel dengan perjalanan pertama ini coz selama perjalanan kami dihibur dengan pemandangan alam indah, melihat bendungan bili-bili yang ternyata tempat rekreasi juga. Gunung yang menjulang tinggi tapi masih ada yang kalah tinggi sih~. Pohon-pohon yang hijau dan tinggi. Subhanallah-indahnya ciptaanNya. Pas memasuki daerah Malino kami udah mulai kedinginan nih, daerahnya sudah mulai terlihat banyak kabut disekitar gunungnya. Kami sudah mulai senang ketika memasuki sebuah gerbang yang bertuliskan Happy Malino Valley, artinya kita sudah hampir sampai di penginapan.

Jauh banget,,, tiga kali penurunan baru samapai disebuah rumah bertingkat yang bercat pink. hoohhh… akhirnya sampai juga. Capek tenan aku. Mangngangma’ mana barang bawanku berat bin banyak gitu. >.<” lama nunggu pemilik rumahnya datang. Ketikamasuk huh, lantainya dingin banget. Kami naik ke atas dan segera memilih kamar tidur, kamar tidur bercat hijau muda itu menjadi pilihan kami dalam kamar itu kami berenam. Setelah sholat jumat semua teman kku yang cowok-cowok itu sudah balik dari Masjid. Petualangan pun dimulai. Kami pergi berkeliling samapai diluar gerbang. Hahah… bolang… bolang lagi.

Sekitar pukul setengah lima sore kami berangkat ke kebun teh, tapi nggak dengan menaiki mobil angkot (pete-pete) seperti yang direncanakan. Kami pergi ke sana dengan mobil open cup butut yang tua gitu, awalnya gak percaya bakal sampai dengan lancar. Tapi yah alhamdulillah Ya Allah masih memeberikan keselamatan pada kami. Kami tidak pergi berbarengan sekaligus, dibagi 2 gelombang. 

Dan saya ikut dalam gelombang pertama. Sungguh beruntung karena kami masih menikmati indahnya pemandangan dikebun teh itu—subhanalah lagi-lagi aku terkesima atas ciptaanNya. Jarak kebun the dengan villa penginapan kami itu jauh juga. Ada sedikit pendakian sih—makin ke atas makin dingin—saya tak sanggup. Untung ada temanku yang berbaik hati meminjamiku sweaternya—thanks Icha.masuk ke kebun teh pun secara gratisan gitu sebenarnya mahal sih—tapi untung ada Sukma yang salh seorang keluaraga dari pemilik kebun teh itu. ^_^ bbehh,,, saking indahnya pemandangan di kebun teh itu hasratku untuk bergifo-gifo disana pun muncul. Hahahaha…. Tapi ku tetap mati gaya! =(

Matahari kini tak lagi bersinar teramng seterang tadi, perlahan ia mulai terbenam terganti dengan gelapnya langit. Wah,,, wah,,, temnan-temanku dari gelombang dua belum juga muncul, sepertinya gak ada harapan lagi bagi mereka menikmati indahnya kebun the coz dah malam, gelap euy. Kami menuju sebuah masjid yang letakjknya dekat dengan perkebunan itu. Kami sholat maghrib disana, tapi yang lain masih belum nongol juga. Ckckc. Kami semakin haru saja ditambah tangisan tersedu-sedu ryan yang mengejutkan. Ckckckc… dia takut denger cerita—entah cerita apa. Pukul tujuh barulah teman kami muncul dengan mobil open cup butut warnma kuning itu. Hahah mereka bongkar muatan gentian naik dengan kami—kasian mereka Cuma datang naik molbil—menunggu—abis itu pulang. 

Kata pak mahdi“ini benar-benar pengalaman yang tak terlupalan, baru kali ini saya mendampingi murid rekreasi terus pulangnya dalam keadaan kayak begini naik mobil begini.”

Gelapnya malam di Malino tidak begitu menakutkan—banyak bintang dilangit malam yang bertaburan dengan kerlap-kerlipnya yang mengagumkan seakan Allah tersenyum pada kami malam itu. Di atas mobil seru banget—ditambah canda tawa teman-teman semua membuat suasana tidak begitu garing. ^_^b. (tapi sumpah seru banget—pangalamn ini adalh pengalaman yang tak terlupaklan) malu juga sih ketika lampu mobil dan motor lain menyorot wajah kami, kami hanya menundukl dan menutup muka karena malu—hahahah, awalnya kami takut pulang denagan mobil itu—ragu bakalan sampai denagn selamat atau nggak—tapi Alhamdulillah Allah menyelamatkan kami—kami tiba di villa dengan selamat dan langsung menyantap makan malam yang telah dihidangkan dari catering yang telah dipesan.

Malam hari sungguh menyenanglkan. Nerkumpul bersama di dalamkamr kami dan bercerita. Nonton bareng piala dunia yang ditayangkan di televisi. Ketika beberpa temanku begitu lelah danmenutuskan untuktidur, aku pun ikut tidur, ,, tetapi suara ribut teman-temanku cukup mengganggu dan membuatku tak bisa tertidur dengan lelap. Terdengar suara t sebagian temanku yyang berteriak-teriak entah kenapa—mereka sedang main jujur berani—wah-wah rahasia mereka ketahuan semua deh. Ada l,agi suara sebagian temanku yang ngomel sendiri, teriak sendiri sambil bercerita—mereka lagi menonton siaran piala dunia—memberi semangat buat tim favorit mereka masing-masing… ckckck.

19 Juni 2010

Suara adzan subuh yang dilantunkan teman sekelasku membuatku terbangun dari tidur singkat yang tak biasanya. Rasanya begitu malas untuk bangun,,, coz begitu dingin udara subuh di Malino ini. Tapimau tidak mau kami pun harus bangun, segera mengambil air wudhu dan ikut shalat berjamaah. Tahan juga temanku subuh-subuh b uta begini sudah mandi—tapi emang segarrr juga sih. Hal yang paling menyebalkan karena mandinya belakangan—mesti antri dengan yang lain. Kamar mandinya sih emang banyak, tapi airnya gak jalan—sama aja! Bahkan ada temanku yang ngangkat air dari luar ke dalam!!!!

Petualangan hari ini adalah jalan-jalan ke lembah biru dan airterjun Takapala. Huaah…. Jadi gak sabar nee, ingin liat lembah biru itu kayak gimana sih????? Menuju ke lembah biru kami hanya berjalan kaki katanya sih jaraknya tidak begitu jauh dari penginapankami. Hooohh…. Emang sih jarak villa dari gerbangnya gakbegitu jauh, tapi masuk dari gerbang menuju ke lembah biru itu ternyata begitu jauh—lumayan sih. Tiga kali kami menemukan tembok yang bertuliskan lembah biru, huh benar-benar jadi gak sabar ingin melihatnya! Dan ternyata lembah biru yang mebuat penasaran is the swimming pool—saya jadi terkejut!!! Dalam khayalanku lembah biru itu semacam lembah ataj seperti kawasan yang dekat dengan air yang begitu…… akhhh pokoknya lembah biru yang asli itu jauh banget dengan khayalanku….

Buset dehhhh…. Kolam renang. Pasti gak seru kalo gak turun berenang—yaiyalah. Tapi saya Cuma bawa celana ganti gak bawa bajunya ><… abis itu kalo gak turun dikolamnya kita dipaksa sampai mau turun. Ada yang diceburin secara paksa ke kolamnya. Ckckc…. Untung saya gak diceburin. Inisiatif sendiri mau turun—saya gak tahan liat air yang banyak begitu. Teman-teman menyoraki suruh buka jilbabnya—tentu saja saya gak mau—biarpun disiram habis-habisan sama pak guru :p saya masih betah berendam lama dikolam renang sekaligus pengen belajar berenang tapi kakiku ini gak bisa diajak kompromi,,, tiba-tiba kaku gak bisa bergerak. Saya pun naik kembali dan gak turun lagi—padahal masih mau. Huhh…. Kebayang deh dinginnya Malino disiang hari,sore, apalagi malam. Apalagi ketika turun ke kolam renangya…. Bbbehhh sumpah tubuh menggigil…. Mungkin itu juga yang membuat kakiuku kaku kayak gitu.

Terpaksa kami kembali denagn keadaan bju yang basah. Hhhuuu …. Gak sempat take a best photo tadi di kolam renang, padahal pemandangnnya cukup bagus. Suasananya cukup bersahabat tuk take a photo. >< ya sudahlah!!!

Tapi ini photo yang masih sempat di take saat pulang dari sana….. hahahahaha
Berjalan dari lembah biru menuju ke gerbang villa disana beberapa teman yang menunggu kami. Kami carteran mobil angkot (pete-pete) dibagi 2 gelombang lagi. Gelombang pertama dsan kedua—saya ikut digelombang kedua. Kami tiba di sana, berjalan lagi masuk ke tempat air terjun itu. Wah…. Takjub lagisaya dengan keindahan dan pemandangan air terjun itu—subhanalah… again and again—gimana dengan Surga (gak kebayang deh). Melihat ke air terjun itu—ckckc—udah ada beberapa temanku yang naik diatas batu tinggi yang besar sambil bergaya—mereka berfoto tepat di depan air terjun itu(mau juga^^ tapi takut—batunya licin) terpaksa Cuma photo di atas batu yang gak begitu besar dan rendah.

Masih sempat lagi take a photo di depan air terjun (malino is the best Place for take many photo (tempat gifo-gifoan—memanfaatkan keindahan alam)) hahahh, Seandainya pak mahdi gak mengajak kami pulang mungkin kami masih tinggal disana sambil berfoto—ckckc… hooaah…… katanya kami naik ke atas duluan saja gak naik mobil bareng—gak mampu membawa beban di pendakian. Dan yang paling MENGEJUTKAN kami harus menaiki tangga seribu—meskipun jumlahnya gak cukup seribu. 

Saya hanya terus bergumam dalam hati –ya Allah kuatkan aku laa haula wa laa kuwwata illh billah dan mendaki sepenuh hati—capek???? BANGET. Otot betisku udah kayak pemain sepak bola tuh kayaknya. Sumpah kalo ingat pengalaman itu—saya selalu ingat rasa capek itu—seakan saya capek terus ><

Sore hari tak ada kegiatan apapun—masih capek. Saya pun memanfaatkan waktu itu dengan tidur siang samapi jam lima sore. Malam hari di villa begitu nikmat—kali ini makan bersamam di tikar sambil nonoton bareng pialal dunia. Sebelum itu kami sholat maghrib berjamaaah dan mendengar ceramah dan penjelasan mengenai agama islam sekaligus sharing^^. 

Setelah hal yangpaling ditunggu-tunggu semua anak AXEPA yaitu penghargaan alias penobatan AXEPA AWARDS seru banget. Saya dapat penghargaan sebagai kategori axcepa ter-sopan. Pertanyaannya tahu dari mana tuh kalo saya yang paling sopan selama ini—bingung—syur vey aja nggak ada. Saya jadi gak enak—nmgerasa gak pantas—masih ada yang lebih pantas menurutku!

Dan kegiatan terakhir malam itu yang ditunggu sebagian anak axepa tapi bagi sebagian lagi merupakan bencana. Jujur berani. Kegiatan malam itu benar-banar membuka rahasia pribadi mereka. Hahahaha. Tak terkecuali saya. Tapi akhir jujur berani yang diinginkan happy ending dengan melakukan saran, kritik dan penyelesaian masalah atas masalh rumit yang belum terselesaikan. Ternyata berakhir dengan sad ending—gak perlu diceritain kenapa.

20 Juni 2010

Subuh hari yang seperti kemarin. Begitu dingin—lagi-lagi terbangunkan oleh suara lantunan adzan yang menyeru ditambah dinginnya udara subuh hari Malino yang tak cukup teratasi hanya dengan bersarung, selimut dan jaket. Kali ini saya mandi cukup cepat dari kemarin—gak mau lagi nunggu dan ketinggalan kayak kemarin.

Hari ini adalah hari terakhir kami di Malino, pasti saya akan merindukan lagi saat-saat seperti ini ketika kembali di rumah nanti--- I MISS IT. Pagi itu gak ada makanan dari catering terpaksa kami yang masak—sesuai jadwal hari piket yang telah ditentukan di sekolah dan hari itu bertepatan dengan hariku. Kami membuat nasi goreng dengan telur rebus goreng sambal- ditambah makanan semalam yang masih bisa disantap setelah dipanasi. Kasihan deh dengan teman saya—Norma yang gak kebagian nasi goreng padahal dia yang masak—sabar ya… Kepulangan kami tidak lengkap tanpa oleh-oleh, maka kami singgah membeli buah-buahan dan kue di pasar Malino. Ini bakal jadi momen yang selalu kukenang semasa SMA bareng AXEPA.*

0 komentar