Bisikan Kematian



Image result for hell or heaven
surga atau neraka?

Akankah ajal menjemput kita dalam keadaan khusnul khatimah? ataukah dalam keadaan Su'ul khatimah??

Bacalah dengan penuh penghayatan kisah hidup seseorang berikut...

Tatkala masih dibangku sekolah ia hidup bersama dengan kedua oranmg tuanya dalam lingkungan yang baik. Ia selalu mendengar doa ibunya ketika pulang dari keluyuran dan begadang malam. Demikian pula ayahnya yang selalu dalam shalatnya yang panjang. Meski heran mengapa ayahnya shalat begitu lama, apalagi ketika musim dingin yang menyengat tulang.


Ia sungguh heran hingga akhirnya berkata pada diri sendiri: “ alangkah sabar mereka tiap hari begitu.” Benar-benar mengherankan. Ia belum tahu bahwa disitulah kebahagiaan orang-orang mukmin dan itulah shalat orang-orang pilihan. Mereka bangkit dari tempat tidurnya untuk bermunajat kepada Allah. Setelah tamat dari pendidikan, ia ditugaskan di kota yang jauh dari kotanya…

Disana ia tak lagi mendengar suara bacaan al-qur’an. Tak ada lagi suara ibu yang membangunkannya dan menyuruhnya untuk shalat.. ia ditugaskan untuk mengatur lalulintas di sebuah jalan tol. Disamping menjaga keamanan jalan, tugasnya membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. Hampir tiap hari yang ia saksikan hanya lah kecelakaan dan orang-orang yang mengadu kecopetan atau bentuk-bentuk penganiaayaan lain. Sampai suatu hari terjadilah sebuah peristiwa yang tak pernah ia lupakan.

Ketika itu ia dengan seorang kawannya sedang bertugas disebuah pos jalan. Mereka asyik mengobrol dan tiba-tiba dikagetkan dengan suara benturan yang amat keras. Mereka menengok. Ternyata Sebuah mobil bertabrakan dengan mobil lain yang meluncur dari arah berlawanan. Mereka segera berlari menuju tempat kejadian untuk menolong korban. Kejadian yang sungguh tragis, mereka melihat dua orang dari salah satu mobil dalam mkondisi kritis. Keduanya lalu segera dikeluarkan dari mobil, dan dibujurkan ke tanah. Mereka menuju mobil yang satunya. Ternyata pengemudinya telah tewas dengan amat mengerikan. Dan mereka kembali lagi kepada dua orang yang dalam kondisi koma. Temannya menuntun mereka dengan mengucapkan kalimat syahadat “ laailaha Illallah….. la Ilaha illallah.” Tetapi sungguh mengerikan, dari mulutnya malah meluncur lagu-lagu. Keadaan itu membuat Toni merinding.

Temannya masih menuntun korban dengan mengucapkan kalimat syahadat. Toni hanya diam membisu. Tak berkutik. Seumur hidupnya ia belum pernah menyaksikan orang yang dalam keadaan sekarat, apalagi dengan kondisi seperti ini. Teman Toni tyerus menuntun korban mengulang-ngulang bacaan syahadat. Tetapi keduanya terus saja melantunkan lagu-lagu. Tak ada gunanya, suara lagunya terdengar makin lemah, lemah, dan lemah sekali. Korban pertama diam, tak bersuara lagi, disusul korban kedua. Tak ada gerak, kedua korban telah meninggal dunia. Mereka segera membawa mereka ke dalam mobil. Mereka berdua menunduk dalam kebisuan. Hening.

Kesunyian pecah tatkala teman Toni mulai bicara tentang hakikat kematian dan su’ul khatimah (kesudahan yang buruk). “ manusia akan mengakhiri hidupnya dengan baik atau buruk. Kesudahan itu biasanya pertanda dari apa yang dilakukan selama di dunia. Dan bagaimana seseorang mengakhiri hidupnya sesuai dengan masa lalunya secara lahir dan bathin.” Ceritanya panjang lebar kepada Toni tentang kisah-kisah yang diriwayatkan banyak buku-buku islam. Perjalanan ke rumah sakit terasa singkat oleh karena pembicaraan tentang kematian. Pembicaraan itu makin sempurna gambarannya, tatjkala ingat bahwa mereka membawa mayat. Tiba-tiba toni menjadi takut mati.

Dan setelah hari itu, ia berusaha mencoba unutk shalat dengan khusyu’. Hingga perlahan-lahan ia mulai melupakan kejadian itu. Dan kembali pada kebiasaannya. Tetapi sejak itu, ia memang benar-benar menjadi benci kepada yang namanya lagu-lagu. Dan tak mau tenggelam menikmatinya seperti dulu. Sebab lagu yang dinyanyikan korban tempo hari, berkaitan dengan lagu yang pernah ia dengar.
Kejadian yang menakjubkan selang enam bulan dari peristiwa yang mengerikan itu, sebuah kejadian yang menakjubkan kembali terjadi didepan matanya.

Seseorang mengendarai mobil dang pelan, tiba-tiba mobilnya mogok diterowongan menuju kota. Ia turun dari mobilnya dan mengganti ban yang kemps. Ketika ia berdiri dibelakang mobil dan menurunkan ban serep, tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya dari belakang. Lelaki itupun lalu tersungur seketika. Toni bersama dengan temannya yang lain bergegas menuju tempat kejadian. Mereka lalu membawanya dengan mobil dan segera menghubungi rumah sakit agar langsung mendapat penanganan.. korban masih sangat muda, dari tampangnya ia adalah seorang yang taat menjalankan perintah agama.. ketika mengangkatnya ke mobil, mereka cukup panic hungga tak sadar bahwa korban menggumamkan sesuatu.

Saat membujurkannya dalam mobil, barulah terdengar jelas ia melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran dengan suara amat lemah. “ subhanallah! Dalam kondisi kritis seperti itu ia masih saja melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran? Darah mengguyur seluruh pakaiannya, tulang-tulannta patah, bahkan ia hampir mati. Dalam kondisi seperti itu, ia terus melantunkan ayat-ayat Al-Quran dengan suaranya yang merdu. Selama hidup, Toni tak pernah mendengar bacaan Al-Quran seindah itu. Sekujur tubuhnya merinding, menjalar dan menyusup kesetiap rongga saat mendengar bacaan tersebut.
Tiba-tiba suaranya terhenti. Toni menoleh padanya, tampak dia mengacungkan jari telunjuknya lalu bersyahadat, kepalanya terkulai, degup jantungnya, nafasnya tak ada yang terasa. Ia meninggal.

Toni memandangnya lekat-lekat, air matanya kemudian menetes, toni berusaha menyembunyikan tangisnya, takut diketahui kawannya. Ia pun memberitahukan kawannya bahwa pemuda itu telah meninggal. Kawannya itu pun tak kuasa menahan tangis sama hal nya dengan Toni. Air matanya mengalir deras. Suasana dalam mobil sungguh mengharukan.

Sesampainya di rumah sakit…. Kepada orang-orang yang berada di rumah sakit tersebut Toni memberitahukan perihal peristiwa sebelum kematian pemuda itu yang sungguh menakjubkan. Banyak orang yang terpengaruh dengan kisah yang diceritakannya. Hingga tak sedikit yang meneteskan air mata. Bahkan mencium keningnya. Semua orang yang hadir memutuskan untuk tidak beranjak sebelum secara pasti mengetahui kapan jenazah akan di shalatkan. Mereka ingin meghormati jenazah dan ikut menshalatkannya.

Salah seorang petugas rumah sakit mengabarkan kepada keluarga almarhum. Toni dan kawannya ikut mengantar jenazah hingga ke rumah keluarganya. Seorang saudara almarhum mengisahkan bahwa ketika kecelakaan sebetulnya almarhum hendak menjenguk neneknya di desa. Yang rutin ia lakukan setiap hari senin. Disana almarhum juga menyantuni para janda, anak yatim dan orang miskin. Ketika terjadi kecelakaan mobilnya dipenuhi dengan beras, gula, buah-buahan dan makanan pokok lainnya. Ia juga tak lupa membawa kaset agama dan buku pengajian.. semua ia bawa untuk dibagikan kepada orang-orang yang ia santuni.

Sungguh indah kesudahan orang-orang yang memanfaatkan waktu hidupnya dengan baik dan mengisinya dengan hal-hal yang baik pula. Dia meninggal dengan keadaan Khusnul khtimah. dan sebaliknya sungguh malang kesudahan orang-orang yang menghabiskan waktu hidupnya dengan berbuat kemaksiatan... naudzubillah dia meninggal dalam keadaan su'ul khatimah. lalu dengan apakah kita akan mengakhiri hidup kita???

source: resensi of genKahfi_05

0 komentar