HUJAN-KU di Penghujung JUNI

 Rainy day pict
HUJAN BULAN JUNI
Oleh: Sapardi Joko Damono
 

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu


 Hujanku Di Penghujung Juni

Hujanku di penghujung  Juni, seakan tahu perasaanku
Seakan berkompromi menggambarkan hati yang terselip dalam ramai
Terlukis asa di balik kelabunya awan-awan pagi
Ada gurat senyum yang tersembunyi di baliknya
Cahaya yang berganti menjadi rintik hujan yang melenting kencang pada tanah-tanah
Rabb-ku, ku harap hujanku  mampu mewakili setiap asaku pada setiap tirainya
Tiap tirai-tirai hujan yang mewakili asa yang membawa guna 
Menyampaikan pesan-pesan berkah untukku

Hujanku bulan Juni...
dialah saksi jejak-jejak kehidupan...
Memutar kembali beribu memori dua dekade
Mencipta jalan-jalan baru...
Menghapus jejak-jejak kehidupan  suram
tak perlu lagi mengharap tar dengan lilin-lilin kecil
tak perlu lagi melumat berpiring-piring nasi
tak perlu lagi menikmati tawa-tawa renyah
gambar-gambar yang terekam kamera
ataupun mendengar rapalan-rapalan, komat-kamit bibir
karena Hujan-ku di penghujung Juni
Dialah kado terindah hari itu...
Berkah untuk semesta dari Pencipta-Nya
Berkah semesta untuk bahagiaku...
dari setiap asa yang pada setiap rintiknya...
menikmatinya dari pagi hingga sore...
Bersyukur atas nikmat hari yang masih dapat dilalui...
Merenung, bermuhasabah, untuk lebih baik 
ketika bertemu di bulan Juniku 
Nanti....*)

                                                                        Fllhana, Juni, 30th 2013
 




0 komentar